3 Tantangan Keuangan yang Akan Dihadapi Anak
Adanya internet, media dan juga kemajuan jaman lain, memang
mengubah hidup manusia. Tak hanya memudahkan kehidupan, banyak hal-hal baru
yang dialami generasi muda jaman sekarang, yang memiliki dua sisi, positif dan
positif.
Berikut setidaknya ada 3 tantangan utama yang akan dihadapi
oleh anank-anak jaman sekarang terkait dengan pemahaman akan uang dan keuangan:
Tantangan Keuangan yang Akan Dihadapi Anak
1. Mudahnya Berutang
Fasilitas berutang semakin hari semakin mudah untuk diakses,
bahkan oleh pemuda yang belum benar-benar memiliki earning power/ mandiri
secara finansial.
Mungkin beberapa dari kita mengalami masa dimana untuk
berutang, kita harus mengajukan aplikasi ke bank, dimana aplikasi tersebut nantinya
akan dikonfirmasi ke kantor tempat kita bekerja. Bahkan untuk mengajukan kartu
kredit saja dulu relatif susah ya….
Saat ini untuk mengajukan paylater atau pinjaman online jauh
lebih mudah daripada step step tersebut. Bahkan tanpa perlu mengkonfirmasi kemampuan
membayar dari sang calon debitur. Modal foto dengan KTP plus beberapa nomor
penjamin, aplikasi bisa cair loh.
Dari sudut pandang lain, adanya aplikasi P2P lending atau paylater
bisa jadi merupakan kemudahan atau peluang untuk mendapat pembiayaan secara
cepat dan praktis. Namun, hal ini bisa jadi bumerang apabila konsumen tidak sadar
untuk memperhatikan kemampuannya masing-masing.
Terlebih utang bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Apalagi
jika terbelit utang sedari muda.
2. Konsumerisme & Hedonisme
Jika tantangan pertama akan ditemukan oleh anak-anak kita
sejak ia memiliki KTP, maka tantangan kedua ini kemungkinan besar telah
dihadapi oeh generasi alpha sekarang.
Generasi alpha dikelilingi oleh berbagai informasi, yang banyak
di antaranya mengajak anak-anak untuk mengonsumsi barang. Baik barang tersebut
benar-benar diperlukan atau tidak. Informasi tersebut dapat mereka peroleh lewat
konten-konten video (bahkan konten khusus anak-anak), lewat iklan, media sosial
(jika anak telah memilikinya), dll.
Jika sebelum adanya internet dan media sosial, anak-anak mendapatkan
informasi tentang barang-barang “menarik” biasanya berasal dari pergaulan
sehari-hari. Dimana circle pergaulan biasanya cukup seragam atau selevel, baik
dari segi usia maupun status ekonomi. Informasi dari internet, tidak demikian.
Hal ini cukup menantang bagi para orang tua, karena menghadapi anak-anak yang
memiliki standar keinginan yang bisa jadi amat berbeda dari kebutuhannya.
3. Materialisme
Tantangan lain yang didapatkan generasi sekarang dari media
adalah glorifikasi kesuksesan yang diukur semata-mata dari materi.
Penting bagi orang tua untuk menanamkan nilai bahwa uang
adalah ALAT yang berguna tapi BUKAN TUJUAN hidup satu-satunya. Menjadi kaya bukanlah
sesuatu kesalahan. Namun, ada banyak tujuan hidup yang juga sama berharganya
daripada sekadar mengejar harta.
Dengan kata lain, uang adalah alat yang berguna, tapi bukan ‘tuan’
atas hidup kita.